Kira2 awal tahun kemarin saya mudik ke Jatim, tapi kenapa kok saya tidak menyempatkan kuliner nasi krawu ya. Buat temans yang tinggal merantau jauh dari kampung halaman seperti saya, saya yakin, sebagian besar pernah galau ketika merindukan kuliner daerah asal masing-masing, kemudian, jika mudik, pasti menyempatkan kuliner bukan? Begitu juga dengan saya.. Mudik ke Situbondo (daerah asal suami), saya selalu menyempatkan membeli pangsit ayam yang saya suka sekali rasanya, karena rasanya mirip pangsit ayam favorit saya jaman masih SMP. Harganya cuma Rp. 2500,- satu mangkok! Semoga yang saya makan dagingnya beneran daging ayam ya :(
Apalagi jika ke Surabaya, kota saya tercintah, sampai-sampai ekspresi saya ketika makan tuh jadi lebay dan bisa diketawain keluarga saya lho. "Hem..", "Ya Allah...", 'Wii enakeee.." dan banyak kalimat sebangsanya bisa berulang kali saya ucapkan sambil makan ketika mudik. Walaupun yang saya makan hanyalah pentol ditusuk, dibungkus plastik (jajanan ga sehat :D)ataupun kerupuk biasa yang tidak ada di Depok..
Apalagi jika ke Surabaya, kota saya tercintah, sampai-sampai ekspresi saya ketika makan tuh jadi lebay dan bisa diketawain keluarga saya lho. "Hem..", "Ya Allah...", 'Wii enakeee.." dan banyak kalimat sebangsanya bisa berulang kali saya ucapkan sambil makan ketika mudik. Walaupun yang saya makan hanyalah pentol ditusuk, dibungkus plastik (jajanan ga sehat :D)ataupun kerupuk biasa yang tidak ada di Depok..
Ciri khas nasi krawu selain ada serundengnya, juga rata-rata sambal terasinya tuh pedaasss. Coba deh kalau ke Gresik atau Surabaya, jangan lupa beli nasi krawu... Uncle Hendra lagi-lagi excited ketika pulang kerja, saya suguhkan nasi krawu yang ditata cantik, masyaAllah Alhamdulillah suka..
Oke, berikut resepnya, saya c/p dari web sajian sedap, takarannya tidak harus sama plek, tapi sesuaikan dengan stok bahan kita ya..
Nasi Krawu
Nasi Krawu
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
300 gram daging sapi has
700 ml air
1 sendok teh garam
2 lembar daun salam
1 batang serai, dimemarkan
150 ml santan dari 1/2 butir kelapa
Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
1 cm lengkuas
1 cm kunyit, dibakar
2 sendok teh ketumbar
3 butir kemiri, disangrai
1/2 sendok teh asam jawa
1 sendok teh gula merah
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir
Bahan Pelengkap:
400 gram nasi putih
Bahan Poyah Kelapa Kuning:
2 siung bawang putih
3/4 sendok teh garam
2 cm kunyit, dibakar
2 lembar daun jeruk, dibuang tulangnya
1/4 butir kelapa, diparut panjang
1/2 sendok teh gula pasir
Bahan Poyah Merah:
3 buah cabai merah
2 siung bawang putih
3/4 sendok teh garam
1/2 sendok teh gula pasir
1/4 butir kelapa, diparut panjang
Bahan Sambal Terasi: (dihaluskan)
5 buah cabai merah, digoreng
2 buah cabai rawit, digoreng
1 sendok teh terasi, disangrai
1/4 sendok teh asam jawa
1 sendok teh gula merah
1/2 sendok teh garam
Cara Pengolahan :
- Rebus daging, air, dan garam sampai setengah matang. Potong – potong melebar tebal 1 cm searah serat. Ukur kaldunya 300 ml.
- Rebus air kaldu, daging, bumbu halus, daun salam, dan serai. Masak sampai daging matang. Suwir – suwir.
- Tuang santan. Masak sampai meresap dan kering.
- Poyah kelapa kuning, haluskan bawang putih, garam, kunyit, daun jeruk, kelapa parut, dan gula. Aduk rata. Sangrai di atas api kecil sampai kering.
- Poyah merah, haluskan cabai merah, bawang putih, garam, gula, dan kelapa parut. Aduk rata. Sangrai di atas api kecil sampai kering.
- Sajikan nasi putih, daging suwir, poyah kelapa kuning, poyah merah, dan sambal terasi.
No comments:
Post a Comment